Jakarta – Indonesia sebagai negara industri perunggasan terbesar di Asia Tenggara dinilai masih punya potensi untuk meningkatkan konsumsi daging ayam dalam negeri.
Selain itu, Kementerian Pertanian (Kementan) juga menyampaikan surplus daging ayam sebesar 0,12 juta ton sehingga ketersediaan daging ayam terjaga.
Pada 2024, kebutuhan daging ayam nasional adalah sebesar 3,72 juta ton per tahun, dengan produksi mencapai 3,84 juta ton. Jadi, kita ada surplus sebesar 0,12 juta ton, ujar Direktur Kesehatan Hewan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementan I Ketut Wirata di Jakarta, Kamis, (11/9/2025), seperti dikutip dari Antara.
Wirata mengatakan surplus produksi ini harus diikuti dengan peningkatan konsumsi daging ayam sebagai salah satu sumber protein hewani di Indonesia.
Sebagai negara industri perunggasan terbesar di Asia Tenggara, potensi kita masih sangat besar untuk meningkatkan konsumsi daging ayam dalam negeri, kata Wirata.
Produksi yang surplus ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung program perbaikan gizi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, imbuhnya.