Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat bahwa total penerbitan obligasi hijau syariah atau green sukuk Indonesia telah mencapai Rp 185,6 triliun hingga saat ini.
“Total penerbitan kita telah mencapai USD 6,6 miliar secara global dan Rp 78,8 triliun secara domestik,” kata Sri Mulyani dalam kegiatan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Dia menyebut, Indonesia menempati urutan teratas di dunia yang menerbitkan green sukuk. Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia mulai menerbitkan sukuk hijau pada 2018 dan secara konsisten melanjutkan penerbitan di tahun-tahun berikutnya.
Selain penerbitan sukuk hijau global dan ritel domestik, Pemerintah juga mengembangkan instrumen domestic wholesale green sukuk.
Total penerbitan sukuk ini mencapai Rp 21,03 triliun yang merupakan akumulasi dari tahun 2022, dengan rincian Rp 4,75 triliun pada 2022, Rp7,28 triliun pada 2023, Rp6 triliun pada 2024, dan Rp3 triliun pada tahun ini.
Sri Mulyani mengatakan, penerbitan instrumen ini merupakan salah satu cara pemerintah memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan melalui partisipasi swasta.