Jakarta PT Arsari Tambang menyatakan bahwa fasilitas smelter yang dimilikinya kini sepenuhnya menggunakan listrik dari energi terbarukan. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Direktur PT Arsari Tambang, Aryo Djojohadikusumo, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan target nol emisi.
Menurut Aryo, peralihan ini dimungkinkan setelah Pulau Bangka terhubung dengan jaringan listrik Pulau Sumatera. Listrik yang digunakan di smelter kini bersumber dari pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sarula serta pembangkit listrik tenaga air di Aceh dan Sumatera Utara.
“Dengan bangga saya sampaikan bahwa kini smelter Arsari Tambang dipasok listrik dari pembangkit energi terbarukan di Sumatera,” ujar Aryo, Rabu (16/7/2025).
Meskipun penggunaan listrik EBT sudah mencapai 100 persen di fasilitas pemurnian, Aryo mengakui bahwa pengoperasian alat-alat berat di pertambangan masih bergantung pada bahan bakar solar.
Namun, menurutnya, upaya untuk mencapai net zero secara keseluruhan masih berada di kisaran 60 hingga 70 persen, dengan target penyelesaian dalam waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan.