Jakarta Kekayaan miliarder kembali melonjak pada tahun 2024, karena orang-orang terkaya di dunia semakin diuntungkan dari warisan dan koneksi yang kuat.
Temuan itu diungkapkan dalam laporan ketimpangan tahunan terbaru yang dirilis badan amal global, Oxfam.
Mengutip CNBC International, Selasa (21/1/2025) Oxfam mencatat bahwa kekayaan gabungan orang-orang terkaya di dunia telah meningkat dari USD 13 triliun menjadi USD 15 triliun hanya dalam 12 bulan.
Ini menandai peningkatan tahunan terbesar kedua dalam kekayaan miliarder, sejak pencatatan Oxfam dimulai.
Sementara itu, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan hampir tidak berubah sejak tahun 1990, kata Oxfam, mengutip Data Bank Dunia.
Oxfam mengungkapkan, 1% orang terkaya memiliki hampir 45% dari semua kekayaan, sementara 44% umat manusia hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan sebesar USD 6,85 per hari.
Orang Terkaya di Dunia
Karena kekayaan orang-orang terkaya di dunia meningkat dengan laju yang lebih cepat dari perkiraan, Oxfam sekarang memperkirakan akan melihat setidaknya lima triliuner dalam satu dekade.
Pengambilalihan ekonomi global kita oleh segelintir orang yang memiliki hak istimewa telah mencapai titik yang dulunya dianggap tak terbayangkan, kata Direktur Eksekutif Oxfam International, Amitabh Behar.
Kegagalan menghentikan para miliarder kini melahirkan calon-calon triliuner. Tidak hanya laju akumulasi kekayaan miliarder yang meningkat hingga tiga kali lipat, tetapi juga kekuasaan mereka, jelasnya.
Laporan tersebut menyoroti peningkatan kekayaan yang tidak layak, yang menunjukkan bahwa 60% kekayaan miliarder kini berasal dari warisan, monopoli, atau kekuasaan koneksi kroni.
Laporan Pengambil Bukan Pembuat Oxfam muncul saat miliarder Donald Trump kembali ke Gedung Putih dan 3.000 pemimpin dari lebih dari 130 negara bersiap untuk ambil bagian dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos.