Jakarta – Inisiatif Strategis Transportasi (INSTRAN) mengutuk keras tindakan pembakaran dan perusakan halte Transjakarta (TJ) dan Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) pada 29 Agustus 2025 bersamaan dengan aksi massa yang bergulir sejak 25 Agustus 2025.
Siapapun pelakunya, tindakan tersebut tidak dapat ditolerir karena mengganggu layanan publik itu sendiri. Masyarakat menjadi pihak yang dirugikan dengan rusaknya fasilitas layanan publik tersebut, kata Ketua INSTRAN M. Budi Susandi, dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).
Adapun sejumlah halte TJ yang dibakar antara lain Halte: Senen Toyota Rangga (Koridor 2), Sentral Senen (Koridor 5), Polda Metro Jaya, Senayan Bank DKI, Bundaran Senayan, Gerbang Pemuda, dan Koja.
Pembakaran juga terjadi pada halte-halte biasa yang posisinya di kiri jalan terutama di sekitar Jl Sudirman dari samping Polda ke Bunderan Senayan di kedua sisi. Fasilitas lift yang ada di Halte Polda dan Senayan Bank DKI juga dibakar.
Selain itu terjadi juga perusakan atas akses stasiun MRT Istora Mandiri yang berada di kawasan Senayan dengan kerusakan seajumlah kaca pintu masuk dan coretan vandalisme.
Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, layanan TJ dihentikan, kecuali Koridor 3, 8, dan 10. Sedangkan operasional MRT Jakarta dibatasi hanya melayani rute dari Lebak Bulus hingga Blok M BCA, ujarnya.