Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (20/10/2025). Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu didukung pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai perundingan dengan China.
Mengutip Antara, pada penutupan perdagangan Sore ini, nilai tukar rupiah menguat 15 poin atau 0,09% menjadi 16.575 per dolar AS dari sebelumnya 16.590.
BACA JUGA:Rupiah Dibuka Perkasa, Intip Prediksinya Hari Ini 21 Oktober 2025
BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat Terbatas
BACA JUGA:Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025
BACA JUGA:Rupiah Melemah Terbatas terhadap Dolar AS Hari Ini 16 Oktober 2025 Imbas The Fed
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Senin, 20 Oktober 2025 juga melesat ke level 16.585 per dolar AS dari sebelumnya 16.590 per dolar AS.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menuturkan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi pernyataan Presiden AS Donald Trump kalau perundingan mendatang dengan China tetap berjalan sesuai rencana.
“Trump menyuarakan keraguannya atas perang dagang yang berkepanjangan dengan China. Trump mengatakan ia memandang tarif tinggi terhadap China sebagai tidak berkelanjutan,” kata dia seperti dikutip dari Antara, Senin pekan ini.
Adapun Presiden AS Donald Trump disebut akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam dua pekan ke depan.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga mengatakan perundingan dengan pejabat China dijadwalkan pekan ini.
Mengutip Anadolu, dilaporkan Trump menuturkan, China membayar jumlah uang yang sangat besar agar tarif AS dapat menjadi lebih rendah, dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan tarif tersebut jika Bejing membuat konsesi baru saat Trump berkunjung ke Asia.
Sentimen lain terhadap kurs rupiah berasal dari sikap pasar jelang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan pada 22 Oktober 2025.
Konsensus memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen, ujar Ibrahim.