Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid, akan menambah 2.000 rumah subsidi untuk wartawan.
Program ini melanjutkan alokasi sebelumnya sebanyak 1.000 unit, sehingga total rumah subsidi yang disiapkan untuk insan pers pada tahun ini mencapai 3.000 unit.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menegaskan program ini merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga dan BUMN, di antaranya BTN, TAPERA, SMF, serta Komdigi.
Ia menuturkan, pembiayaan rumah subsidi ini ditopang oleh SMF sebesar 25 persen dan TAPERA sebesar 75 persen, dengan dukungan data dari BPS.
Jadi, terus terang saya kenapa ingin wartawan 3.000, itu tahun ini kita membangunnya pembiayaannya itu sudah ada buat setara dengan 350 ribu, kata Menteri yang akrab disapa Ara dalam konferensi pers penyerahan kunci rumah kepada para wartawan di Perumahan Gran Harmoni Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5/2025).
Ara menekankan pentingnya kehadiran wartawan di lingkungan perumahan sebagai pengawas sosial yang dapat memastikan kualitas hunian sesuai janji para pengembang.
Kalau satu perumahan saja ada wartawannya satu, itu ada 3.000 perumahan yang ada wartawannya. Ini apa gunanya buat negara? Harapan saya tolong disampaikan yang benar bukan yang ga enak didengar,” ujarnya.
Ia menilai wartawan dapat berperan penting dalam mengawal janji para pengembang dan pihak perbankan, serta menyuarakan aspirasi warga jika ada masalah di lingkungan perumahan.
Jadi, apa yang dijanjikan pengembang, apa yang dijanjikan oleh bank, apa yang dijanjikan pihak yang berkepentingan, itu wartawan bisa menyuarakan,” ujarnya.