Jakarta – Raksasa penerbangan Amerika Serikat mencatat kerugian kuartalan sebesar USD 5,4 miliar atau Rp 89,84 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.637).
Mengutip DW, Kamis (30/10/2025), kerugian yang dialami Boeing karena denda sebesar USD 5 miliar atau Rp 83,18 triliun imbas menunda pengiriman pertama model 777X yang telah lama tertunda hingga 2027.
BACA JUGA:Dua Tahun Usai Insiden Fatal, FAA Akhirnya Restui Boeing Genjot Produksi 737 Max
Boeing mengatakan, kerugian tersebut termasuk kompensasi yang harus dibayarkan kepada pelanggan yang mengalami keterlambatan pengiriman.
Bulan lalu, CEO Boeing Kelly Ortberg menuturkan, perusahaan terlambat dalam sertifikasi jet tersebut dan masih banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan. Namun, ia belum mengumumkan penundaan lebih lanjut setelah tanggal pengiriman 2026 yang direncanakan pada saat itu.
Model pesawat 777X sangat penting bagi strategi jangka panjang Boeing untuk pesawat berbadan lebar yang bertujuan untuk merebut pangsa pasar. Sebelumnya pangsa pasar itu dipegang oleh 747 dan 777 yang lebih besar untuk rute lebih sibuk dan jarak jauh, serta rute internasional.
Sertifikasi dan penundaan produksi yang berulang telah menunda pengiriman sejak penerbangan perdana pesawat tersebut pada 2020. Boeing meraup biaya sebesar USD 15 miliar atau Rp 249,63 triliun dalam prosesnya yang semakin bebani keuangannya.
“Meskipun kami kecewa dengan penundaan jadwal 777X, pesawat ini terus berkinerja baik dalam uji terbang, dan kami tetap fokus pada pekerjaan yang akan datang untuk menyelesaikan program pengembangan kami dan menstabilkan operasi kami untuk memulihkan kinerja perusahaan sepenuhnya dan memulihkan kepercayaan dengan semua pemangku kepentingan kami,” ujar Ortberg.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3985851/original/076163300_1649154109-20220405-Bank-Dunia-Ekonomi-Indonesia-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1377604/original/096138700_1476789163-20161018-Ekspor-impor-RI-melemah-di-bulan-september-Angga-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4970670/original/014056700_1729065899-pellets-surface.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5160786/original/001755100_1741840350-WhatsApp_Image_2025-03-13_at_10.14.50.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5196554/original/086520400_1745413930-20250423-Perkotaan-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5002972/original/087019100_1731428239-WhatsApp_Image_2024-11-12_at_22.55.14.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393783/original/089320700_1761611913-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa_saat_ditemui_di_kantor_Kementerian_Keuangan__Selasa__28102025_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394042/original/018682800_1761624164-1000019693.jpg)