Jakarta – Mata uang Rusia Rubel menguat di tengah perang yang berlarut-larut, harga minyak yang menurun, sanksi ketat dan ekonomi yang sedang lesu.
Mengutip CNBC, ditulis Minggu (8/6/2025), faktanya Rubel termasuk mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sepanjang 2025, menurut bank of America. Rubel naik lebih dari 40%. Reli rubel yang menakjubkan pada 2025 menandai pembalikan tajam dari dua tahun terakhir ketika mata uang itu terdepresiasi secara dramatis.
Apa yang Menggerakkan Mata Uang Rusia?
Penguatan rubel tidak ada hubungannya dengan tiba-tiba lonjakan dalam kepercayaan investor asing melainkan dengan kontrol modal dan pengetatan kebijakan. Selain itu, dolar AS melemah sebagao bonus tambahan Demikian disampaikan pengamat pasar kepada CNBC.
Ekonom Internasional dan Foreign Exchange Strategist Wells Fargo menuturkan, Brendan McKenna menuturkan, tiga alasan reli rubel.
“Bank sentral telah memilih untuk mempertahankan suku bunga yang relatif tinggi, kontrol modal dan pembatasan valuta asing lainnya telah diperketat sedikit, dan [telah] ada beberapa kemajuan atau upaya untuk mencapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina,” ujar dia.
Bank sentral Rusia telah mempertahankan sikap restriktif untuk menekan inflasi yang tinggi, mempertahankan suku bunga domestik tetap tinggi pada 20% dan memperketat kredit.
Biaya pinjaman yang tinggi menghalangi bisnis lokal untuk mengimpor barang, yang pada gilirannya mengurangi permintaan mata uang asing di antara bisnis dan konsumen Rusia, kata pengamat industri.