Jakarta Keberadaan ritel-ritel raksasa hingga ke pelosok desa mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ia menyebut, keberadaan retail raksasa di pedesaan dapat membunuh ekonomi rakyat khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini juga diamini oleh Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN), Samsul B Ibrahim. Dia berpendapat, pemerintah perlu membatasi izin pembukaan ritel besar di pedesaan. Menurutnya, banyak produk UMKM tidak terakomodir oleh ritel besar.
BACA JUGA:AEON Buka Lowongan Kerja untuk 2 Posisi Ini, Kesempatan Karier di Industri Ritel
BACA JUGA:Transformasi Digital Ritel: Lark dan MPPA Kolaborasi Tingkatkan Efisiensi 6.000 Karyawan
BACA JUGA:Obligasi Syariah Diproyeksi Jadi Instrumen dengan Permintaan Paling Tinggi
Sudah saatnya pemerintah berpihak nyata terhadap UMKM dengan membatasi izin ritel besar. Ritel besar berjaringan ini fokus saja di kota-kota besar. Banyak produk-produk UMKM tidak terakomodir oleh retail besar karena mereka memproduksi sendiri, kata Samsul, Rabu (29/10/2025).
Selain itu, Samsul meminta, pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memajukan UMKM terutama di pedesaan. Misalnya dengan memberikan kemudahan terhadap akses permodalan melalui program kredit (misalnya KUR) dan pembiayaan ultra mikro, meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendampingan, serta memperluas akses pasar melalui digitalisasi dan program kemitraan.
Menurut Samsul, hal ini sesuai dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang ingin membangun pedesaan untuk pemerataan ekonomi Indonesia.
Kami minta ketegasan pemerintah untuk berpihak konkret terhadap UMKM, tambah Samsul.
Terakhir, Samsul berharap, Pemerintah Kabupaten dan Kota berani menolak kehadiran ritel besar di pedesaan guna melindungi UMKM.
Kami berharap Bupati/Walikota harus berani menolak kehadiran ritel besar berjaring ini demi melindungi UMKM, tutur Samsul.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392995/original/020062100_1761538787-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_12.01.52.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4955210/original/084692100_1727494685-82edf2ca-5bb6-416f-821b-6a8cf9dcabef.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426788/original/008998900_1764317617-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440823/original/025280200_1765445285-IMG-20251211-WA0008.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426791/original/024464800_1764317618-8.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5144032/original/046191700_1740563078-26_februari_2025-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5353807/original/018323400_1758181779-AP25260710475891.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4723185/original/051536300_1705921815-fotor-ai-2024012218929.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1369937/original/040260300_1476098426-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY1.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5294983/original/075392500_1753426749-Gambar_WhatsApp_2025-07-25_pukul_13.39.32_471a9ff0.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5236695/original/056230700_1748516061-20250529-Harga_Pangan-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5124175/original/040653000_1738842746-77baaf4f-8d06-4f26-9e0c-48b6b38c8b9c.jpeg)