Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan total nilai impor secara kumulatif pada Januari-Mei 2025. Impor Indonesia di sepanjang periode tersebut naik 5,45 persen menjadi USD 96,60 miliar, atau setara Rp 1.562,98 triliun (kurs Rp 16.180 per dolar AS).
Andil utama peningkatan nilai impor tersebut disumbang oleh impor barang modal sebesar 3,08 persen, jelas Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, Selasa (1/7/2025).
Pudji memaparkan, impor barang modal selama Januari-Mei 2025 melonjak 17,67 persen, dari USD 15,99 miliar (Rp 258,7 triliun) pada Januari-Mei 2024 menjadi USD 18,82 miliar (Rp 304,5 triliun).
Adapun menurut kategori barang sesuai penggunaan, impor bahan baku/penolong masih memakan porsi terbesar, sebesar USD 69,40 miliar (Rp 1.112,89 triliun). Secara persentase, kenaikannya sebesar 3,65 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Barang Konsumsi
Di sisi lain, impor barang konsumsi selama Januari-Mei 2025 mengalami pengurangan. Turun sekitar -3,21 persen, dari USD 8,66 miliar (Rp 140,11 triliun) menjadi USD 8,38 miliar (Rp 135,58 triliun).
Jika diklasifikasi menurut sektor migas/non-migas, impor minyak dan gas bumi (migas) RI pada 5 bulan pertama tahun ini pun menurun -7,44 persen, dari USD 14,74 miliar (Rp 238,5 triliun) pada Januari-Mei 2024 menjadi USD 13,64 miliar (Rp 220,69 triliun).