Jakarta Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Bimo Wijayanto mengatakan adanya peningkatan restitusi pajak pada periode Januari-Oktober 2025. Hal ini membuat pendapatan pajak neto pemerintah turun di periode yang sama.
Dia mencatat, jumlah restitusi pada Januari-Oktober 2025 mencapai Rp 340,52 triliun atau naik 36,4% persen dari periode yang sama tahun lalu. Adapun, pendapatan pajak neto pemerintah mencapai Rp 1.459,03 triliun.
BACA JUGA:Restitusi Melonjak, Dirjen Pajak Ungkap Dampaknya untuk Pertumbuhan Ekonomi
BACA JUGA:MUI Bikin Fatwa Soal Pajak Bumi Bangunan, DJP Buka Suara
BACA JUGA:Ketua Komisi XI DPR Cecar Dirjen Pajak Soal Sistem Coretax Digarap Anak SMA
BACA JUGA:Mobil Listrik atau Hybrid, Mana yang Dapat Insentif Lebih Banyak?
Kontraksi yang terbesar memang penerimaan neto kami yang terkoereksi oleh dampak restitusi. Kami laporkan sampai dengan Oktober 2025, restitusi melonjak sekitar 36,4%, sehingga walaupun penerimaan pajak bruto sudah mulai positif, penerimaan neto-nya masih mengalami penurunan, ungkap Bimo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Senin (24/11/2025).
Informasi, penerimaan pajak bruto Indonesia mencapai Rp 1.799,5 triliun per Januari-Oktober 2025. Angka ini naik 1,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai restitusi atau pengembalian pajak lebih bayar kepada wajib pajak terdapat pada kelompok Pajak Penghasilan (PPh) Badan sebesar Rp 93,8 triliun atau naik 80%, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam Negeri Rp 238,86 triliun atau naik 23,9%, serta pajak lainnya Rp 7,87 triliun atau naik 65,7%.
Restitusi ini artinya uang kembali ke masyarakat. Sehingga dengan restitusi kas yang diterima oleh masyarakat termasuk private sector itu tentu bertambah dan diharapkan bisa meningkatkan aktivitas geliat perekonomian, beber dia.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5405053/original/061250100_1762423020-Dirjen_Pajak_Bimo_Wijayanto.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5027992/original/041439300_1732861105-fotor-ai-2024112913176.jpg)






:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545719/original/087868100_1629425274-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5425841/original/012511100_1764239288-IMG-20251127-WA0013.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426083/original/024278200_1764254829-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_09.39.14.jpeg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5406793/original/022552900_1762602790-QRIS_Tap_di_Smartphone_01.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1406149/original/057518500_1479197496-20161115-Harga-emas-turun-Rp-2000gram-AY1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5439645/original/003844800_1765364314-WhatsApp_Image_2025-12-10_at_5.56.24_PM.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5102575/original/022336400_1737446396-IMG_7553.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5129184/original/069151700_1739277125-20250211-Menteri_ATR_BPN-ANG_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5323515/original/094645600_1755773009-1000073714.jpg)