Jakarta – Investasi yang masuk ke Indonesia sepanjang semester I 2025 tidak hanya menunjukkan pertumbuhan nilai, tetapi juga memberi dampak langsung pada penciptaan lapangan kerja.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, investasi selama enam bulan pertama tahun ini berhasil menyerap sebanyak 1.259.868 tenaga kerja Indonesia.
Jumlah tersebut merupakan kontribusi dari total realisasi investasi senilai Rp942,9 triliun, naik 13,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini setara dengan 49,5 persen dari target investasi nasional tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.
Dari sisi sumber investasi, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp510,3 triliun (54,1 persen), sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp432,6 triliun (45,9 persen).Â
Lima provinsi dengan realisasi investasi tertinggi adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.
Dari sisi sektor, industri logam dasar dan barang logam menjadi penyumbang terbesar investasi (Rp134,4 triliun), diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp110,7 triliun), serta pertambangan (Rp102,2 triliun).Â
Sementara itu, sektor hilirisasi mencatat investasi sebesar Rp280,8 triliun atau hampir 30 persen dari total realisasi, dengan komoditas unggulan seperti nikel, tembaga, bauksit, dan kelapa sawit.Â