Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) Indonesia tumbuh 19,1% pada kuartal pertama 2025, mengapai Rp 234,8 triliun.
Angka tersebut setara 50,5% dari total realisasi investasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengungkapkan, pertumbuhan investasi PMDN di kuartal pertama didorong oleh perbaikan infrastruktur, terutama jalan tol.
(Pertumbuhan investasi domestik) karena faktor peningkatan infrastruktur, terutama dari segi pembuatan jalan tol di Sumatera Utara, terutama di Riau, ungkap Rosan dalam konferensi pers capaian realisasi investasi di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh realisasi investasi di sektor real estate dan properti. Di pembagian wilayah, Jakarta mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri tertinggi senilai Rp 42,2 triliun, disusul oleh Jawa Barat sebesar Rp 33,8 triliun dan Jawa Timur Rp 22,1 triliun.
Di sisi sektor, realisasi PMDN terbesar berada di Transportasi, Gudang, dan Telelomunikasi Rp48,4 triliun atau tumbuh 20,6%, pertambangan tumbuh 12,6% menjadi Rp 29,5 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran tumbuh 10,8% menjadi Rp25,3 triliun serta jasa lainnya mencapai Rp 23,7 triliun atau tumbuh 10,1%, dan perdagangan serta reparasi tumbuh 8,1% menjadi Rp 18,9 triliun.
Adapun investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I 2025 menyentuh level Rp230,4 triliun atau 49,5% dari total investasi. Rosan memaparkan, realisasi investasi luar Jawa pada kuartal I/2025 mencapai Rp235,9 triliun atau 50,7% dari total investasi.