Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Pulau Jawa menjadi wilayah tertinggi untuk tingkat pelaporan mengenai kasus scam atau penipuan keuangan digital. Jumlah pelaporan kasus scam di Jawa mencapai 26.841 laporan.
Adapun Jawa Barat menjadi salah satu provinsi di Jawa yang mencatat tingkat pengaduan kasus scam tertinggi.Berdasarkan data layanan pengaduan OJK berdasarkan provinsi kejadian dari 1 Januari-29 September 2025, jumlah pelaporan mengenai kasus scam di Jawa Barat mencapai 6.957 laporan.
BACA JUGA:OJK: Banyak Perempuan Jadi Korban Scam dan Pinjol Ilegal
BACA JUGA:OJK Tasikmalaya Catat Pengaduan di Tahun 2025 Meningkat, Didominasi Kasus Perbankan
BACA JUGA:OJK dan IAI Sepakati Perlakuan Akuntansi Kripto Sesuai SAK Indonesia
Disusul DKI Jakarta sebanyak 5.994 laporan, Jawa Timur sebanyak 5.911 laporan, Jawa Tengah sebanyak 4.643 laporan, Banten sebanyak 2.068 laporan dan DI Yogyakarta sebanyak 1.268 laporan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menuturkan, ada tiga jenis laporan yang masuk ke OJK. Pertama, laporan di aplikasi portal perlindungan konsumen. Artinya, konsumen yang punya dispute kepada perusahaan tempat masyarakat punya rekening dan sebagainya. Kemudian, laporan yang masuk Satgas Pasti yakni laporan mengenai investasi bodong hingga pinjaman online (pinjol) ilegal. Ketiga, laporan mengenai kasus scam.
“Dari sistem kita bisa melihat dari laporan yang masuk dari daerah mana saja. Laporan itu kita tahu lokasi dan sebagainya.Dan salah satu tertinggi untuk ketiga kategori tersebut adalah Jawa Barat, ujar perempuan yang akrab disapa Kiki ini, Purwokerto, Jawa Tengah, ditulis Senin (20/10/2025).
Friederica menuturkan, salah satu faktor pengaduan terkait pelaporan scam di Jawa Barat tertinggi karena populasi penduduk yang besar. “Mungkin bisa dilihat karena memang jumlah penduduknya terbesar,”ujar Kiki.




:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5210402/original/060380900_1746506638-ai_generated_preview_975149c6-b97c-4a85-ae45-7b83bbaccf3b_68199324a3ec46.70842651.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391041/original/047978500_1761295384-WhatsApp_Image_2025-10-24_at_13.16.14.jpeg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4956853/original/057474300_1727695047-BRImo_FSTVL.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372362/original/006798600_1759740415-1000388398.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976574/original/043353600_1441279137-harga-emas-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392215/original/098106500_1761406292-c52c01eb-f08c-4585-ac84-c6d7a9114a51.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392077/original/064818700_1761387812-KA_Purwojaya_anjlok_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5323738/original/036456100_1755830721-1000073740.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/955118/original/044876300_1439461727-20150813-Mata_Uang_Yuan-Jakarta-02.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5292909/original/030498400_1753269084-IMG_3773.jpg)