Jakarta – Industri asuransi umum dan reasuransi mencatatkan kinerja positif pada lini usaha asuransi harta benda (property) sepanjang April 2025. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), premi yang dibukukan di lini ini mencapai Rp18,2 triliun, atau tumbuh 9,08% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Data April 2025, asuransi umum dan reasuransi mencatatkan jumlah premi pada lini usaha harta benda (property) sebesar Rp18,2 triliun atau naik 9,08% YoY,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, dikutip dari jawaban tertulisnya, Kamis (19/6/2025).
Ogi menuturkan, asuransi harta benda masih menjadi kontributor terbesar terhadap total premi di sektor asuransi umum dan reasuransi, dengan pangsa mencapai 32,59%.
Asuransi harta benda masih mendominasi premi asuransi umum dan reasuransi dengan porsi sebesar 32,59% dari total premi, ujarnya.
Adapun ia menilai prospek pertumbuhan sektor ini semakin terbuka seiring kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,50% pada Mei 2025.Penurunan suku bunga tersebut dinilai bisa mendorong aktivitas pembangunan dan pembelian properti.
Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50% pada Mei 2025 dipandang sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut di sektor asuransi properti,” ungkapnya.