Jakarta – Harga emas bertahan di atas USD 3.300 per ounce. Namun, pergeseran sentimen dalam ekonomi global akan berdampak terhadap harga emas.
Sejumlah analis menilai, harga emas dunia akan melemah. Harga emas mengakhiri pekan ini dengan penurunan tajam dari level tertinggi pada Selasa pekan ini di atas USD 3.400 per ounce. Harga emas telah berhasil memulihkan kerugian yang terlihat pada pekan sebelumnya, saat harga turun ke level support di USD 3.200 per ounce.
Harga emas spot terakhir diperdagangkan USD 3.336,84 per ounce, naik lebih dari 3% dari jumat pekan lalu.Demikian mengutip Kitco, Sabtu (10/5/2025).
Adapun selama sepekan, harga emas spot naik 3,1%. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup menguat 1,1% ke posisi USD 3.344. Demikian mengutip CNBC, Sabtu pekan ini.
Lalu bagaimana prediksi harga emas pekan depan?
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menuturkan, secara teknikal, harga emas dunia berpeluang koreksi. Jika harga emas dunia tembus level support USD 3.245 per ounce dapat mendorong harga emas ke USD 3.200.
“Jika harga emas tidak tembus USD 3.245, harga emas dunia akan bergerak di kisaran USD 3.250,dan 3.400-USD 3.500 dengan catatan tensi geopolitik dan perang dagang meningkat,” kata dia saat dihubungi www.wmhg.org.
Adapun sentimen yang akan menekan harga emas, menurut Ibrahim dari perkembangan kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS), Inggris. Sebelumnya AS dan Inggris telah meraih kesepakatan untuk menurunkan tarif. Ke depan, perkembangan perundingan perdagangan antara AS dan China akan membayangi harga emas dunia.
“Jumat kemarin, Trump mengatakan kalau China harus membuka pasar untuk AS. Selain itu, ia beri sinyal memangkas tarif China menjadi 80% dari 125%,” kata dia.
Seiring hal itu, Ibrahim menilai, sentimen perang dagang mulai kondusif. Namun, pertemuan perundingan antara AS dan China, menurut Ibrahim masih memberikan ketidakpastian untuk perang dagang.