Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dengan kode saham PGEO meneguhkan komitmen dalam mendukung swasembada dan ketahanan energi nasional. Perusahaan fokus dalam mewujudkan target 1 GW dalam 2–3 tahun ke depan dan 1,7 GW pada 2034.
Sejalan dengan itu, PGE juga telah mengidentifikasi potensi panas bumi hingga 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola secara mandiri.
Ini diungkapkan Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi pada ajang tahunan industri panas bumi, The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025, yang kembali digelar di Jakarta pada Rabu (17/9/2025).
“Angka ini bukan sekadar data teknis, tetapi cerminan dari besarnya peluang yang dimiliki Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Lebih dari itu, potensi ini dapat menjadi motor penggerak transisi menuju energi bersih,” jelas Julfi.
Dia menekankan ajang IIGCE menjadi kesempatan bagi PGE untuk membuka diskusi mengenai peluang bisnis panas bumi di luar kelistrikan (off-grid).
“Analisis kami menunjukkan potensi komersial yang tinggi dalam bisnis off-grid, termasuk green hydrogen dan green ammonia yang pasar domestiknya diprediksi akan tumbuh signifikan di 2030. Hal ini menjadi kesempatan yang penting untuk ditangkap oleh PGE,” jelas dia.
Faktor ini yang kemudian melandasi strategi beyond electricity PGE. “Saat ini kami sedang mempersiapkan ekosistem green hydrogen. Di Indonesia, Pertamina menjadi satu-satunya yang memiliki rantai proses end-to-end, mulai dari panas bumi, elektrolisis, infrastruktur midstream, hingga offtaker,” tambahnya.
Melalui gelaran yang berlangsung pada 17–19 September ini, PGE siap berperan aktif dalam membahas strategi penguatan industri panas bumi.
“Beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2, proyek eksplorasi (greenfield) Gunung Tiga, groundbreaking pilot project green hydrogen (hidrogen hijau) Ulubelu, serta pengembangan proyek lainnya menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi,” kata Julfi.
Setelah beroperasi penuh pada Juni lalu, PLTP Lumut Balai Unit 2 berkapasitas 55 megawatt (MW) telah diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.