Jakarta – Novo Nordisk, produsen obat populer Wegovy dan Ozempic, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 karyawan, atau sekitar 11 persen dari total tenaga kerjanya. Langkah besar ini diumumkan hanya beberapa minggu setelah perusahaan asal Denmark tersebut melaporkan penurunan laba akibat meningkatnya peredaran obat tiruan penurun berat badan.
Dikutip dari BBC, Kamis (11/9/2025), keputusan tersebut juga menjadi gebrakan pertama CEO baru Novo Nordisk, Mike Doustdar, yang resmi menjabat sejak Mei 2025 menggantikan Lars Fruergaard Jørgensen. Ia mengakui persaingan di pasar obat obesitas kini semakin ketat, terutama dengan kehadiran pemain besar seperti Eli Lilly.
“Pasar kami terus berkembang, terutama di bidang obesitas, karena persaingannya semakin ketat dan berorientasi pada konsumen. Perusahaan kami juga harus berkembang,” kata Doustdar.
Persaingan yang makin tajam mendorong perusahaan melakukan efisiensi. Pada Juli lalu, Novo Nordisk telah memperingatkan bahwa pertumbuhan penjualan dan laba setahun penuh kemungkinan tidak akan sesuai harapan. Perusahaan menargetkan pemangkasan biaya hingga 8 miliar kroner Denmark (sekitar Rp19,7 triliun) pada akhir 2026 untuk menjaga kinerja tetap solid.