Bali – PT Amartha Mikro Fintek melihat Indonesia Timur sebagai tempat yang sangat potensial untuk perkembangan penyaluran dana pinjaman daring, alias pinjol.
Chief Risk and Sustainibility Officer Amartha Aria Widyanto mengatakan, penyaluran dana pinjol untuk segmen ultra mikro di luar Jawa sangat baik. Hasil itu didapat setelah Amartha memulai operasinya di kawasan Bali dan Nusa Tenggara sejak 2 tahun lalu.
Kami melihat potensi di Indonesia Timur itu sangat baik. Artinya di tengah pelemahan ekonomi global, ternyata pengusaha mikro yang kita lihat di luar sini, jualan lukisan, jamu, pie susu, mereka masih bisa tetap berkembang, ujar dia di sela kegiatan The 2025 Grassroots Forum di Grand Hyatt Bali, Kamis (22/5/2025).
Menurut dia, perputaran dana pinjol di wilayah tersebut bisa terjadi, lantaran banyak pelaku usaha ultra mikro hingga UMKM yang telah melek finansial.
Karena mereka sudah terekspos mengenai pemahaman dan pengetahuan pengelolaan bisnis yang lebih baik. Ditambah dengan akses modal kerja yang mereka terima dari Amartha, kata Aria.
Adapun merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2025, pertumbuhan penyaluran pinjaman daring di kawasan Indonesia tengah dan timur terbilang mengesankan.