Jakarta Keberhasilan sektor pertanian menjadi fondasi utama kemandirian dan kedaulatan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas).
Zulhas, mengatakan, saat ini Indonesia tak lagi impor beras. Sedangkan stok beras di Bulog kini mencapai 3,8 juta ton. Dia menilai, hasil kerja keras Kementerian Pertanian bukan hanya terlihat dari peningkatan produksi, tetapi juga dari hasil nyata berupa tercapainya swasembada beras dalam waktu singkat.
BACA JUGA:Menko Zulhas: Indonesia Catat Surplus Beras 4 Juta Ton, Bukti Nyata Kedaulatan Pangan
BACA JUGA:Potong Tuna 70 Kilogram di Hadapan Para Menteri, Jadi Santapan Sashimi
BACA JUGA:Indonesia Tak Lagi Impor Garam Akhir 2027
“Tahun lalu kita masih impor beras sekitar 4,5 juta ton. Sekarang, tahun 2025, nol. Tidak ada impor. Stok di Bulog mencapai 3,8 juta ton,” tegas Zulhas.
Pemerintah, kata Zulhas, akan terus memperkuat sektor pangan dengan membuka lahan sawah baru seluas 400 ribu hektare pada tahun 2026 serta mempercepat riset benih unggul nasional.
“Kita perlu varietas baru, benih unggul baru. Vietnam bisa 10 ton per hektare, kita masih 5–6 ton. Ini tantangan kita ke depan. Presiden sudah menugaskan Kementerian Pertanian untuk memperkuat penelitian dan pengembangan benih,” ujarnya.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kolaborasi solid lintas kementerian dan lembaga, yang disebutnya sebagai “superteam”. Ia menyebut kerja keras Menteri Pertanian, Dirut Bulog, serta seluruh jajaran teknis di lapangan sebagai kunci keberhasilan mencapai swasembada lebih cepat dari target.
“Targetnya empat tahun, tapi bisa dicapai dalam satu tahun. Walaupun Pak Menteri Amran dan timnya kerja tanpa libur, bahkan sampai sakit-sakit, tapi hasilnya luar biasa. Saya hanya mengoordinasikan, mereka yang bekerja keras di lapangan,” ungkapnya.