Jakarta Pemerintah telah menyiapkan 6 paket stimulus berbasis konsumsi domestik, dengan fokus pada peningkatan aktivitas masyarakat di sektor transportasi, energi, hingga bantuan sosial. Salah satunya, pemerintah akan memberikan potongan tarif tol dengan target sekitar 110 juta pengendara, dan berlaku pada Juni-Juli 2025.
Terkait hal ini, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan pihaknya mulai membuka diskusi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan para badan usaha jalan tol terkait pemberian insentif berupa diskon tarif tol.
Hari ini saya ke Kepala BPJT, tadi sempat diskusi, akan mengumpulkan semua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk salah satunya membahas masalah ini, kata Dody dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025).
Ia menyebut saat ini pihaknya masih berada dalam tahap awal diskusi. Salah satu fokusnya adalah mencari skema yang memungkinkan potongan tarif tanpa membebani badan usaha jalan tol (BUJT), yang tentunya akan terdampak dari sisi keuangan.
“Tarif tol itu kan ujung-ujungnya motong profit and loss dari para BUJT. Diskusinya mungkin gak bisa cepat atau selama itu, dan seharusnya itu jadi gak bisa perlu waktu berapa lama karena ujung-ujungnya profit and loss mereka akan berkurang,” ujarnya.
Dody menambahkan skema insentif yang ditawarkan nanti akan mempertimbangkan aspek kompensasi dan akan dibahas lintas instansi. Detail mengenai besaran diskon, durasi, dan ruas tol yang terdampak akan diumumkan pada kesempatan berikutnya. Adapun Dody menyebut setidaknya potongan tarif tol sama dengan yang telah diberikan Pemerintah sebelumnya pada saat lebaran.