Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, menyoroti kekhawatiran negara dalam menghadapi gelombang perubahan digital, termasuk hadirnya teknologi artificial intelligence (AI) dan sistem kerja fleksibel.
Menurutnya, perubahan ini menciptakan tatanan baru dalam dunia kerja yang belum sepenuhnya dipahami, apalagi diatur secara memadai oleh negara.
Kita menghadapi gelombang besar, gelombang teknologi digital, AI, dan pola kerja fleksibel, menciptakan tatanan baru. Jadi, ada beberapa pekerjaan yang hari ini terambil oleh AI dan teknologi, kata Immanuel saat ditemui di Gedung BRIN, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
Ia menyebut, salah satu kelompok pekerja yang paling terdampak adalah pengemudi ojek online (ojol). Meski eksistensi mereka sudah lebih dari satu dekade, sampai hari ini tak ada regulasi tegas yang melindungi status dan hak-hak mereka.
Kemarin kita lihat puluhan tahun problem driver ojek online dan sebagainya, itu tidak teratasi karena kenapa? Tidak ada regulasi yang pasti. saya melihatnya negara kosong, negara sibuk, ujarnya.
Pria yang akrab disapa Noel ini mengatakan, bahwa negara gagal hadir memberi kepastian hukum di tengah gelombang ekonomi digital.
Alih-alih menciptakan regulasi yang solutif, pemerintah dinilai hanya sibuk mempercantik citra dan terlibat dalam urusan internal yang tak menyentuh kepentingan rakyat.
Negara sibuk berbisnis dengan dirinya, negara sibuk memperkenal dirinya seperti ormas, yang sibuk hanya membuat regulasi-regulasi yang ujungnya hanya untuk apa? Meras. ini fakta yang terjadi. Jadi, semoga ke depan ini kita bisa saling kolaborasi ya, ungkapnya.