Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memperingatkan budidaya ikan di waduk secara masif akan berpotensi menimbulkan dampak buruk untuk ekosistem perairan.
Aktvitas yang berlebihan di danau dan waduk dapat berimbas terhadap penumpukan sisa makanan ke dasar perairan, yang pada akhirnya berakibat merusak lingkungan.
“Danau dan waduk sekarang ini di Indonesia itu sudah marak sekali dengan budidaya. Tapi sebenarnya, itu hanya soal waktu. Kalau mau jujur, coba diteliti ikan yang dihasilkan dari situ, yang sudah begitu masif, itu akan berdampak sangat tidak baik. Karena, ada endapan sisa makanan itu yang jumlahnya sangat besar. Dan itu kalau naik (jumlahnya), itu akan jadi merusak lingkungan, ujar Trenggono dalam Rapat Kerja Teknis Ditjen Penataan Ruang Laut di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).
Di sisi lain, melihat data Kementerian Kelautan dan Perikanan ada peningkatan produksi budidaya perikanan sebesar 5,66 juta ton pada 2020-2024.
Laporan kinerja ini merupakan langkah yang harus didorong sebagai upaya produksi perikanan Indonesia agar dipicu dari sumber budidaya. Langkah ini perlu diupayakan secara optimal agar produk-produk perikanan atau produk protein dapat dipertanggungjawabkan.
Ia mengatakan, budidaya ikan yang sumber bahan bakunya terjaga, akan membuat ikan lebih sehat dan berkualitas.
Produksi perikanan Indonesia betul-betul harus dipicu dari sumber budidaya. Kenapa? Kalau sumber budidaya yang kita dorong, yang terjadi adalah produk-produk perikanan, atau produk-produk protein yang berasal dari sumber perikanan yang dapat dipertanggungjawabkan. Karena ingredientnya (sumbernya) bisa dijaga dan ikannya betul-betul ikan-ikan yang sehat,” tambahnya.