Jakarta – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan Koperasi Desa Merah Putih bisa mencatatkan keuntungan Rp 1 miliar di tahun pertama beroperasi. Menurutnya, keuntungan itu didapat dari model bisnis yang dijalankan KopDes dan koperasi kelurahan.
Proyeksi keuntungan ini menggambarkan kemampuan KopDes Merah Putih untuk menjalankan bisnis di desa. Disamping itu, turut bisa mencicil kredit dengan plafon Rp 5 miliar yang disalurkan oleh bank BUMN.
Saya udah bilang, KopDes itu pasti untung, minimal Rp 1 miliar setahun, sejak dia beroperasi, ungkap Budi Arie di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, dikutip Sabtu (3/5/2025).
Dia menjelaskan, keuntungan itu bersumber dari barang-barang yang disalurkan oleh KopDes. Termasuk pendapatan dari skema bisnis yang dijalankan seperti menyalurkan hasil tani ke offtaker.
Barang-barangnya bersubsidi semua, disalur.Jadi gini, barang subsidi itu hakikatnya, barang subsidi itu adalah barang publik. Betul enggak? Karena itu dia harus disalurkan oleh lembaga milik publik, lembaga milik publik apa? Kopdes. Karena Kopdes itu milik warga desa, milik rakyat desa, tuturnya.
Jadi harus diingatkan bahwa KopDes ini adalah lembaga bisnis, lembaga ekonomi, berwatak sosial, sambung Budi Arie.
Menurutnya, KopDes/Kel Merah Putih bisa memasuki semua sektor bisnis yang ada di seluruh pedesaan di Indonesia. Termasuk pembangunan perumahan untuk masyarakat desa, harus melalui KopDes/Kel Merah Putih.