Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap rahasia dibalik suksesnya penurunan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) jadi 19 persen. Salah satunya imbas paket komplit yang ditawarkan dalam perdagangan kedua negara.
Diketahui, Indonesia mendapat tarif impor 19 persen pada negosiasi lanjutan. Angka ini turun cukup tinggi dari sebelumnya ditetapkan 32 persen oleh Presiden AS Donald Trump.
Ya pertama Indonesia salah satu yang katakanlah secara runtun bernegosiasi kemudian Indonesia membuat paket yang komplit dan relatif paket itu digunakan oleh semua negara, kata Airlangga dalam Liputan6 Talks, di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Jadi ada unsur tarifnya, ada non tariff barrier-nya, kemudian ada unsur komersialnya, ada pembelian energinya. Karena template-nya relatif seperti itu, imbuh dia.
Airlangga membandingkan tarif 19 persen yang dikenakan ke Indonesia dengan beberapa negara lain. Misalnya dari sisi defisit neraca perdagangan antara Amerika Serikat dan negara mitra dagangnya.
Beberapa negara yang disebut yakni Jepang, Singapura, dan Australia. Neraca dagang Amerika Serikat dan tiga negara ini termasuk positif. Namun, tetap dikenakan tarif dasar 10-15 persen atas produk-produknya masuk ke AS.
Jadi ini bukan soal apa-apa tetapi ya tentu apa yang dilakukan Amerika ini tidak sama antara satu negara dengan negara lain, tegas dia.