Jakarta Indonesia dinilai masih menghadapi tantangan kesenjangan antara kebutuhan investasi dan tabungan domestik. Hal ini membuat kontribusi investasi asing sangat krusial dalam pertumbuhan ekonomi.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan saat ini tabungan domestik tidak cukup untuk untuk menggenjot investasi yang berperan penting untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, hal ini disebut sebagai saving-investment gap.
“Dalam hal ini FDI [Foreign Direct Investment] diperlukan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi,” katanya dikutip Kamis (7/8/2025).
Peran investasi dalam pertumbuhan ekonomi terlihat dari data kuartal II yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik. Pada periode ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% secara tahunan (year on year/YoY).
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tumbuh 4,87% bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2025 ditopang oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi dan konsumsi rumah tangga. BPS mencatat investasi tumbuh 6,99% YoY, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,12% YoY dari kuartal sebelumnya.
“PMTB ini tertinggi sejak kuartal II 2021 sebesar 7,5% YoY,” katanya.