Jakarta Portofolio investasi milik Yayasan Gates merupakan cerminan dari perjalanan panjang Bill Gates sebagai tokoh teknologi dunia, sekaligus pengaruh kuat dari Warren Buffett yang merupakan sahabat dan salah satu investor paling disegani sepanjang masa.
Dengan kekayaan pribadi yang melampaui USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.623 triliun (estimasi kurs Rp 16.300 per USD), Gates telah menunjukkan komitmen luar biasa pada filantropi. Sejak mendirikan Yayasan Gates pada tahun 2000, ia telah menyumbangkan lebih dari USD 60 miliar atau sekitar Rp 974,21 triliun (estimasi kurs Rp 16.300 per USD) dari hartanya sendiri untuk mendukung program-program kemanusiaan di berbagai bidang, mulai dari kesehatan global hingga pendidikan.
Menariknya, sebagian besar sumbangan itu bersumber dari portofolio investasi pribadinya. Di dalamnya, terdapat kepemilikan saham yang signifikan di Microsoft perusahaan yang ia dirikan dan yang mengantarkannya ke puncak dunia teknologi.
Namun, Gates tak hanya terpaku pada satu sektor. Ia juga melakukan diversifikasi ke berbagai jenis investasi, dengan pendekatan yang sangat mirip dengan Buffett yaitu memilih perusahaan yang memiliki nilai jangka panjang, bukan sekadar tren sesaat.
Gaya investasinya mencerminkan kombinasi antara kepekaan bisnis dan tanggung jawab sosial. Gates dan Buffett sama-sama percaya bahwa kekayaan besar harus dikelola dengan bijak, dan salah satu wujudnya adalah dengan membangun portofolio yang terkonsentrasi namun kokoh.
Bahkan, sekitar dua pertiga dari total dana perwalian Yayasan Gates ditempatkan hanya pada tiga saham utama yang menandakan bahwa mereka lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas.