Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sejumlah harga pangan mengalami kenaikan pada Februari 2025, menjelang pendataan kemiskinan Maret 2025.
Komoditas yang mengalami lonjakan harga pangan antara lain minyak goreng, cabai rawit, dan bawang putih. Ketiga komoditas ini merupakan bahan pangan utama di rumah tangga Indonesia.
Sebagai besar komoditi pangan, mengalami kenaikan harga. Seperti ada minyak goreng yang juga naik, cabai rawit, bawang putih. Tetapi sebagian komoditas pangan juga mengalami penurunan harga seperti beras, daging ayam ras yang menurun ya, bawang merah, kata Ateng dalam konferensi pers Profil Kemiskinan di Indonesia Kondisi Maret 2025, Jumat (25/7/2025).
Kenaikan harga tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi rumah tangga miskin dan hampir miskin, karena belanja makanan menyumbang porsi terbesar dalam pengeluaran mereka.
BPS menyebutkan bahwa kontribusi pengeluaran makanan terhadap garis kemiskinan mencapai 74,58 persen. Ini berarti perubahan harga pangan memiliki dampak langsung terhadap status kemiskinan.
Berdasarkan garis kemiskinan juga kita melihat di grafik yang lingkarannya peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan mencapai 74,58 persen. Lebih besar jika dibandingkan dengan peran komoditi bukan makanan yaitu peranannya 25,42 persen, jelasnya.
Kenaikan harga juga menunjukkan adanya tekanan inflasi musiman yang sering terjadi menjelang Ramadan dan Idulfitri. Meskipun Ramadan berlangsung pada Maret 2025, pendataan SUSENAS dilakukan pada Februari untuk menghindari bias musiman ini. Namun tetap saja, harga yang sudah meningkat sejak awal tahun tetap terasa dampaknya.