Makau Editor dan CEO Inside the Creator LLC, James Louderback, menyebut industri kreator telah menjadi kekuatan ekonomi global baru yang tumbuh sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir.
Nilai ekonomi sektor ini diperkirakan akan mencapai USD 500 miliar atau setara Rp 8.308 triliun (asumsi kurs Rp 16.616 per dolar AS) pada 2028, dan berpotensi menembus USD 600 miliar atau setara Rp 9.969 triliun pada 2030.
BACA JUGA:Laporan dari Makau: Google Ungkap AI Buka Peluang Ekonomi Baru bagi Kreator
BACA JUGA:Laporan dari Makau: Di Balik Ekonomi Kreator Bernilai Ratusan Miliar Dolar, 78% Pelakunya Alami Kelelahan
BACA JUGA:Laporan dari Makau: Dorong Ekonomi Kreatif Lewat Macao Creator Week 2025
Namun, di balik besarnya peluang ekonomi itu, Louderback menegaskan bahwa cara orang menilai kesuksesan kreator kini telah berubah. Industri ini tidak lagi digerakkan oleh seberapa banyak penonton atau pengikut yang dimiliki seseorang, melainkan oleh seberapa besar kepercayaan yang mampu dibangun antara kreator dan audiensnya.
“Likes, followers, dan subscribers kini berarti sangat sedikit. Ini bukan lagi tentang ‘lihat aku’, tapi tentang ‘siapa yang kamu percayai’,” kata Louderback dalam acara Creator Week 2025 di Macau, Senin (27/10/2025).
Ekonomi Kepercayaan dan Ekonomi Perhatian
Louderback menjelaskan, pergeseran ini menandai lahirnya ekonomi kepercayaan (trust economy) yang menggantikan ekonomi perhatian (attention economy). Jika sebelumnya kreator dan merek hanya berfokus pada angka dan popularitas, kini nilai utama terletak pada hubungan jangka panjang dan kredibilitas yang dirasakan penonton.
Ia menambahkan, fenomena ini juga mengubah arah kolaborasi bisnis di dunia digital. Banyak merek kini tidak sekadar mencari promosi dari kreator, tetapi ingin bekerja sama membangun komunitas dan kepercayaan yang lebih autentik di mata publik.
Dengan lebih dari 27 juta kreator di Amerika Serikat dan jutaan lainnya di seluruh dunia, Louderback meyakini industri kreator akan menjadi salah satu sektor ekonomi paling berpengaruh dalam dekade mendatang.
Pertumbuhan ini, menurutnya, bukan lagi didorong oleh viralitas, tetapi oleh keaslian dan hubungan manusia yang lebih personal antara pembuat konten dan audiens.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393297/original/071308600_1761549969-0169a090-a881-4442-b3e1-f9931a5da3df.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392797/original/007078100_1761528642-Foto_1__5_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392803/original/004011600_1761529116-Foto_2__5_.jpeg)






:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545719/original/087868100_1629425274-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393814/original/037603500_1761615744-Ilustrasi_2.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393840/original/094813200_1761616550-Foto_3__2_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394614/original/060743400_1761636480-WhatsApp_Image_2025-10-28_at_10.54.50.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5240031/original/029473100_1748865519-1__1___1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1502680/original/046290100_1486640335-trump_xi_jinping.jpg)