Jakarta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyerap anggaran sebesar Rp 7,9 triliun dari APBN per akhir Juli 2025. Penyerapan anggaran ini melewati target awal yang diperkirakan hanya mencapai Rp 6 triliun di periode yang sama.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa penyerapan ini merupakan refleksi dari peningkatan jumlah unit layanan gizi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dadan mencatat hingga kini BGN telah memiliki 3.338 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan telah melayani 8,2 juta penerima manfaat program makan bergizi gratis.
“Kalau masing-masing SPPG (melayani) 3.000 sebetulnya kita sudah hampir double digit,” kata Dadan dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 di kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Dadan memproyeksikan bahwa tren penyerapan anggaran akan terus meningkat seiring dengan perluasan cakupan layanan. Pada Agustus, tambahan penyerapan diperkirakan mencapai Rp 3 triliun, dan melonjak lagi di September sebesar Rp 9 triliun.
Jika tren ini berjalan sesuai rencana, pada Oktober anggaran yang terserap secara kumulatif akan menyentuh angka Rp 37 triliun, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 72 juta orang.
Lalu di bulan November, anggaran yang diserap diperkirakan mencapai Rp 59 triliun, dengan jangkauan 75 juta penerima.
“Dengan penambahan (SPPG) yang signifikan penyerapan akan sangat signifikan di bulan Agustus dan September,” ujarnya.