Jakarta – Nilai tukar Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 16 Juli 2025. Hal ini di tengah sentimen ketidakpastian kebijakan moneter bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Rupiah ditutup melemah 20 poin terhadap dolar AS pada Rabu sore, setelah melemah 40 poin di level 16.287 dari penutupan sebelumnya di level 16.266.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.230 – Rp16.290,” ungkap pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Pelemahan Rupiah terjadi di tengah kekhawatiran pasar yang terus berlanjut atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump. Ketidakpastian terkait independensi Federal Reserve juga meningkat, di tengah meningkatnya seruan dari Trump untuk melengserkan Ketua The Fed Jerome Powell serta penurunan suku bunga.
Selain itu, AS juga merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) utama yang meningkat pada Juni.
Indeks IHK juga muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak inflasi dari tarif perdagangan Trump. The Fed telah memperingatkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga hingga mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang dampak tarif Trump, dengan kemungkinan akan memperkuat dugaan ini,” Ibrahim menyoroti.
Adapun pengumuman tarif dagang baru untuk Indonesia, dengan rencana mengenakan bea masuk sebesar 19%.
Meskipun ancaman tarif baru-baru ini tidak berdampak besar pada pergerakan pasar secara umum, para pedagang menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar di tengah ketidakpastian,” kata Ibrahim.
Sementara itu, di Asia, Tiongkok mencatat pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal kedua 2025, sebagian karena adanya dampak dari kebijakan tarif AS.