Jakarta – Miliarder sekaligus CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett pada Sabtu, 3 Mei 2025 mengkritik kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tanpa menyebut nama secara langsung.
Warren Buffett menuturkan, penerapan tarif pada negara lain adalah kesalahan besar. Perdagangan seharusnya tidak menjadi senjata, ujar Buffett dalam rapat pemegang saham Berkshire Hathaway, di Omaha, Nebraska, seperti dikutip dari CNBC, Senin (5/5/2025).
Saya pikir semakin makmur negara lain di dunia, itu tidak akan merugikan kita, semakin makmur kita, dan semakin aman kita, dan anak-anak Anda akan merasa suatu hari nanti,” ia menambahkan.
Investor legendaris itu menuturkan, tarif dan perdagangan “dapat menjadi tindakan perang”. “Dan saya pikir itu mengarah pada hal-hal buruk. Hanya sikap yang ditimbulkannya. Di Amerika Serikat, maksud saya, kita harus berusaha untuk berdagang dengan negara lain di dunia dan kita harus melakukan apa yang terbaik bagi kita dan mereka harus melakukan apa yang terbaik bagi mereka,” ia menambahkan.
Pernyataan Buffett yang paling langsung sejauh ini mengenai tarif muncul setelah Gedung Putih memberlakukan tarif impor tertinggi dalam beberapa generasi yang mengejutkan dunia bulan lalu memicu volatilitas ekstrem di wall street.
Kemudian Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda tiba-tiba selama 90 hari terhadap sebagian besar negara kecuali China. Hal ini seiring Gedung Putih berupaya membuat kesepakatan dengan negara-negara lain. Jeda tersebut telah menstabilkan pasar.
Akan tetapi, Donald Trump telah mengenakan tarif 145% pada barang-barang impor China tahun ini yang mendorong China untuk mengenakan tarif balasan sebesar 125%. China mengatakan pekan lalu sedang mengevaluasi kemungkinan memulai negosiasi perdagangan dengan AS.