Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali memperkuat komitmennya untuk meningkatkan kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan bahwa pelatihan dan pendampingan merupakan strategi utama untuk memperkuat fondasi bisnis sekaligus meningkatkan daya saing di pasar yang lebih luas.
Melalui aplikasi Naksir UMKM, platform assessment, Kementerian BUMN telah sukses mengumpulkan data yang sangat berharga mengenai profil UMKM di Indonesia, seperti potensi, tantangan dan kebutuhan mereka. Sebagai basis pelatihan, Kementerian BUMN memanfaatkan data dari aplikasi Naksir UMKM yang mengelompokkan UMKM ke dalam 4 level kematangan bisnis (Kelas 1 hingga kelas 4).
Transformasi UMKM harus berkelanjutan. Dari ribuan UMKM yang telah kami dampingi, terlihat bahwa pendekatan berbasis level sangat efektif, kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN Rachman Ferry dikutip Selasa (20/5/2025).
Kini, dengan fokus Kelas 2 ke 3, materi pelatihan kami sesuaikan dengan kompleksitas tantangan di tahap ini, seperti skalabisnis dan ekspansi pasar. Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam membangun ekonomi mandiri dari akar rumput.
Pelatihan yang digelar di Pelatihan yang digelar di Gedung Wisti Sabha, Bali ini diikuti 137 pelaku usaha binaan Rumah BUMN dan 21 Fasilitator & perwakilan UMKM BUMN dengan kurikulum khusus, meliputi:* Sertifikasi Halal – oleh Lembaga Pemeriksa Halal PT Surveyor Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari roadmap pendampingan berjenjang Kementerian BUMN. “Target kami tidak hanya naik kelas, tapi memastikan UMKM tumbuh berkelanjutan, bahkan mampu go international,” tambah Ferry.
Dengan kolaborasi multipihak, Kementerian BUMN optimis program ini akan mempercepat terwujudnya UMKM tangguh sebagai penggerak ekonomi Indonesia, sekaligus merealisasikan agenda prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.