Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat jumlah industri olahan kakao di Indonesia terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan turunnya produksi kakao di dalam negeri.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mencatat produksi kakao Indonesia pernah menyentuh 700.000 ton per tahun pada 2014. Sayangnya, angka ini justru mengalami tren penurunan.
Kita memiliki pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran, kita pernah menghasilkan kakao yang cukup tinggi pak Wamen, yaitu 2014. Jadi produk kita itu, kakao kita itu hasilnya sekitar 700.000 ton. Nah di akhir-akhir ini sangat menurun, kata Putu dalam pembukaan pre-event Specialty Indonesia 2025, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Penurunan produksi kakao tersebut turut berdampak terhadap eksistensi industri pengolahan kakao dalam negeri. Dalam catatannya, setidaknya ada 8 industri yang gugur hingga saat ini.
Sehingga industri yang tadinya ada 19 sekarang ada 11 industri yang mengolah atau memiliki produk bahan baku untuk diproses untuk menjadi produk akhir dari coklat, ucap Putu.
Dia berharap ada pengembangan teknologi agar bisa mengembalikan produksi kakao nasional kembali meningkat.