Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berhasil mencatatkan efisiensi anggaran hingga Rp 3,53 triliun dalam periode 2020 hingga 2025. Efisiensi tersebut diperoleh dari hasil benchmarking serta evaluasi terhadap belanja yang dinilai tidak diperlukan.
Kita lakukan benchmarking sejak tahun 2020, kita telah dapat mengurangi sejumlah anggaran yang tidak diperlukan. Dan kita bisa mengestimasi total efisiensi 2020-2025 adalah sebesar Rp 3,53 triliun, kata Suahasil dalam Raker dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Menurut Suahasil, capaian ini menjadi bukti nyata dari komitmen Kemenkeu dalam mengelola sumber daya negara secara hati-hati, modern, dan lebih terpercaya.
Ia menuturkan, pada 2026, kebijakan efisiensi anggaran akan tetap menjadi prioritas Kemenkeu. Strategi yang akan ditempuh mencakup kolaborasi kegiatan, perluasan implementasi standardisasi biaya, pengendalian belanja birokrasi, serta optimalisasi kantor-kantor layanan bersama di seluruh Indonesia.
Tentu di tahun 2026, dalam rencana kerja anggaran 2026, kita akan terus melanjutkan kebijakan efisiensi anggaran dan perluasan strategi efisiensi anggaran termasuk dalam konteks pelaksanaan kolaborasi kegiatan, ujarnya.
Melalui strategi tersebut, Kemenkeu berharap efisiensi bisa semakin diperluas, tidak hanya pada lingkup internal kementerian tetapi juga mendorong pengelolaan anggaran yang lebih hemat di level birokrasi nasional.
                                                                 Â