Jakarta – Kepergian Anna Wintour dari jabatan pemimpin redaksi (pimred) di Vogue setelah 37 tahun menandai berakhirnya era penerbitan mode.
Vogue mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan tersebut di media sosial, dengan memberi judul pada unggahan tersebut, Anna Wintour dari Vogue mengalihkan fokusnya di Condé Nast tetapi akan tetap menjalankan perannya sebagai Chief Content Officer untuk perusahaan tersebut serta Global Editorial Director, Vogue.
Siapa pun yang berkecimpung di bidang kreatif tahu betapa pentingnya untuk tidak pernah berhenti berkembang dalam pekerjaan seseorang, ungkap Wintour pada Kamis.
Sekarang, saya merasa bahwa kesenangan terbesar saya adalah membantu generasi editor yang bersemangat untuk menyerbu lapangan dengan ide-ide mereka sendiri.
Mengutip the Mirror US, Jumat (27/6/2025), Anna Wintour telah menjadi kekuatan budaya sejak mengambil alih Vogue pada 1988. Kini, ketika ia mundur, perhatian beralih ke warisan keuangannya dan bagaimana memperoleh kekayaannya.
Berdasarkan Celebrity Net Worth, kekayaan bersih Wintour pada 2025 diperkirakan mencapai USD 50 juta atau sekitar Rp 810,12 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.202).
Kekayaan itu sebagian besar berasal dari peran kepemimpinan Anna Wintour yang lama di Vogue, di mana ia dilaporkan memperoleh sedikitnya USD 2 juta atau sekitar Rp 32,43 miliar per tahun sejak 2005. Sejak itu, tanggung jawab dan kompensasinya terus bertambah.
Pada 2013, Wintour menjadi Direktur Artistik Conde Nast. Pada 2020, ia dipromosikan menjadi Global Chief Content Officer, yang mengawasi merek-merek besar antara lain The New Yorker, GQ, Vanity Fair, dan Architectural Digest.