Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Februari 2025, jumlah setengah pengangguran di wilayah perkotaan mengalami peningkatan signifikan, yakni sebanyak 0,46 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2024.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono, menjelaskan bahwa setengah pengangguran merupakan kelompok penduduk usia kerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan masih mencari atau bersedia menerima pekerjaan tambahan.
Di perkotaan ini, mengalami peningkatan setengah pengangguran 0,46 juta pada Februari 2025 dibandingkan dengan Agustus 2024, kata Ateng dalam konferensi pers Profil Kemiskinan di Indonesia Kondisi Maret 2025, Jumat (25/7/2025).
Peningkatan ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang secara statistik tercatat bekerja, kualitas dan kestabilan pekerjaan mereka masih jauh dari ideal.
Banyak dari mereka yang terjebak dalam pekerjaan paruh waktu, informal, atau sektor musiman yang tidak memberikan jaminan penghasilan layak dan kesinambungan.
Kondisi ini mengindikasikan adanya permasalahan struktural dalam pasar kerja, terutama di perkotaan. Sektor formal belum mampu menyerap tenaga kerja secara optimal, sehingga memaksa masyarakat untuk mengambil pekerjaan apapun yang tersedia meski tidak sesuai dengan potensi dan kebutuhan penghidupan.