Jakarta Nilai tukar Rupiah (IDR) menguat menjelang akhir pekan pada Jumat, 18 Juli 2025. Rupiah ditutup menguat 45 point terhadap Dolar AS (USD) pada Jumat sore (18/7), setelah sebelumnya sempat menguat 60 point di level Rp16.295 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.340.
“Sedangkan untuk perdagangan senin depan, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.280 – Rp16.330,” kata pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Rupiah menguat ketika pasar sedang mencermati ketidakpastian seputar tarif impor AS dan kebijakan The Fed, setelah data minggu ini menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS sedikit di atas ekspektasi.
Perkembangan tersebur menyoroti dampak awal tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump. Data inflasi memperkuat sikap hati-The hati Fed terhadap suku bunga.
Pekan ini, sejumlah pejabat bank sentral AS menilai inflasi masih stagnan dan kenaikan baru-baru ini mungkin mencerminkan penerapan tarif lebih awal ke harga konsumen.
“Oleh karena itu, investor semakin yakin bahwa Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Sementara itu, kekhawatiran atas independensi bank sentral diperburuk di tengah meningkatnya ketegangan antara Presiden Trump dan Ketua Fed Jerome Powell,” ungkap Ibrahim.
“Selain itu, kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang tidak menentu, tampaknya tidak akan terselesaikan hingga setelah 1 Agustus menggerogoti kepercayaan terhadap aset-aset AS, yang menyebabkan mata uang, obligasi Treasury, dan Wall Street melemah serta kekhawatiran fiskal akibat rancangan undang-undang pengeluaran besar-besaran dan pemotongan pajak Trump bebernya.