Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau dikenal sebagai Danantara tengah menjadi perbincangan masyarakat luas di dalam negeri. Lantaran, dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) pertama di Indonesia itu diyakini akan mendatangkan peluang dan nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto mengatakan, aset kekayaan Danantara akan mencapai USD 1 triliun atau setara Rp 16.850 triliun dalam waktu dekat.
Mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus 1 triliun USD Dollar, kata Presiden Prabowo Subianto di JCC Senayan, Jakarta, dikutip Selasa (29/4/2025).
Dalam keterangan terpisah, Sekretaris Jenderal BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira mengungkapkan bahwa ia melihat Danantara memiliki potensi untuk menyaingi lembaga sejenis di negara tetangga, seperti Temasek dari Singapura dan Khazanah dari Malaysia.
Hal ini tentu dengan catatan, lembaga tersebut dikelola secara profesional dan konsisten.Peluangnya terbuka, namun butuh komitmen konsistensi jangka panjang. Temasek dan Khazanah sudah puluhan tahun membangun reputasi dengan prinsip profesionalisme, meritokrasi, dan investasi berbasis nilai tambah strategis, bukan sekadar kepentingan politik sesaat, kata Anggawira kepada www.wmhg.org.
Menurut Anggawira, Danantara bisa melampaui pencapaian kedua lembaga tersebut jika mampu menerapkan tata kelola perusahaan (GCG) yang ketat. Selain itu juga struktur investasi yang fokus pada profitabilitas dan keberlanjutan, sistem meritokrasi dalam pengelolaan SDM, serta menjaga independensi dari tarik-menarik kepentingan politik jangka pendek.
Dengan pembangunan dan operasinya yang sudah menempuh puluhan tahun, berapa jumlah aset Temasek dan Khazanah saat ini?