Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait kejadian macet total di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Penyebabnya, Kemenhub melakukan inspeksi di dermaga LCM dan menahan 15 kapal untuk beroperasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammar Masyhud menyampaikan kemacetan yang terjadi karena protes para sopir truk di lokasi. Protes itu karena ada inspeksi kapal yang berujung beberapa di antaranya tak layak jalan.
Inspeksi tersebut merupakan langkah penting yang dilakukan untuk menjamin keselamatan pelayaran dan mencegah terulangnya tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, kata Masyhud dalam keterangannya, dikutip Kamis (17/6/2025).
Berdasarkan laporan awal, dari total 54 kapal yang diperiksa, 15 kapal dinyatakan belum memenuhi syarat untuk berlayar, sedangkan 39 kapal dinyatakan laiklaut. Kemudian, hingga Rabu sore, 16 Juli 2025, ada tambahan 6 kapal lagi yang dinyatakan layak.
Jumlah kapal yang terbatas tersebut menyebabkan terjadinya antrean panjang yang berujung pada aksi protes oleh para supir truk. Kondisi antrean sejak sore ini (Rabu, 16 Juli 2025) sudah berangsur normal dan tidak ada pemblokiran akses, ucapnya.
Pastikan Kelancaran
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus kendaraan dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Masyhud menegaskan, keselamatan penumpang dan kelancaran arus logistik selalu menjadi prioritas utama Ditjen Perhubungan Laut.Â
Kami akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini apabila terdapat perkembangan lebih lanjut, tandasnya.