Jakarta – Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan sejumlah asumsi makro ekonomi dalam pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dan Nota Keuangan pada Jumat, (15/8/2025).
Presiden Prabowo Subianto menuturkan, RAPBN 2026 yang disampaikan merupakan APBN pertama yang dirumuskan sebagai Presiden Republik Indonesia. Adapun Prabowo dan Gibran Rakabumingraka resmi menjadi presiden dan wakil presiden pada Oktober 2024.
Arsitektur APBN 2026 merupakan implementasi dari visi dan misi saya bersama Saudara Wakil Presiden yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri dan sejahtera,” ujar Prabowo saat penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan, Jumat pekan ini.
Prabowo mengatakan, ketangguhan adalah fondasi terciptana kemandirian dan kesejahteraan rakyat. “Kita akan perkuat ketahanan pangan, energi, ekonomi dan pertahanan,” tutur dia.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan memperkuat ketahanan di bidang pangan, energi, ekonomi dan pertahanan. “Sumber daya alam harus dikelola demi rakyat bukan demi segelintir kelompok manusia Indonesia,” ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga akan memperluas hilirisasi, menciptakan lapangan kerja dan mengoptimalkan nilai tambah.
Dalam pidato tersebut, Prabowo mengungkapkan untuk mengelola fiskal yang sehat disertai dengan efektivitas transformasi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat, pertumbuhan ekonomi 2026 ditargetkan mencapai 5,4%. Inflasi terkendali di level 2,5%, suku bunga SBN di kisaran 6,9%, nilai tukar berada di kisaran Rp 16.500 per dolar AS.