Jakarta Presiden Prabowo Subianto menargetkan tidak ada defisit anggaran lagi pada 2027 atau 2028. Prabowo membacakan asumsi makro sesuai dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Pemerintah mematok anggaran belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun untuk tahun depan. Â
Angka tersebut masih lebih besar dari pendapatan negara, yang ditarget sebesar Rp 3.147,7 triliun dalam RAPBN 2026. Sehingga, APBN masih akan mencatatkan defisit Rp 638,8 triliun, atau 2,48 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) di tahun depan.Â
Prabowo mengatakan, RAPBN 2026 ditopang oleh pembiayaan yang hati-hati, inovatif, dan berlanjut. Ia pun berjanji, pemerintahan yang dipimpinnya bakal terus melaksanakan efisiensi anggaran. Dengan tujuan, belanja negara tidak lagi lebih besar dari pendapatan negara pada beberapa tahun mendatang. Prabowo pun target Indonesia tidak lagi defisit APBN pada 2027 atau 2028.Â
Terkait target ini, Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita menilai target pemerintah untuk mencapai APBN tanpa defisit pada 2027-2028 secara teori dapat dilakukan. Namun, ia menyoroti tantangan besar dalam penerapannya di lapangan.
Secara prinsipil itu bisa dilakukan karena zaman Soeharto juga lama kita memakai balance budget. Budget berimbang dimana penerimaan dan belanja negara ditetapkan secara sama sehingga tidak ada defisit, ujar Ronny kepada www.wmhg.org, Jumat (15/8/2025).