Jakarta – Inflasi India menurun tajam di luar dari perkirakan pada Oktober 2025, memberikan sinyal positif bagi perekonomian terbesar ketiga di Asia tersebut.
Berdasarkan data resmi, inflasi konsumen India tercatat hanya sebesar 0,25 persen, jauh di bawah ekspektasi kenaikan 0,48 persen menurut jajak pendapat ekonom Reuters, dan turun tajam dibandingkan 1,54 persen pada September.
BACA JUGA:Penurunan Upah Riil Jepang Ujian Awal PM Sanae Takaichi, Abenomics Terancam Gagal
BACA JUGA:Harga Melonjak Tajam, Punya Mobil Baru di Jerman Makin Sulit
BACA JUGA:Saham E.l.f Beauty Anjlok Usai Proyeksi Pendapatan Tak Penuhi Ekspektasi
Dilansir dari CNBC, Kamis (13/11/2025), penurunan tajam ini memicu optimisme Bank Sentral India (Reserve Bank of India/RBI) dapat kembali melonggarkan kebijakan moneternya dalam beberapa bulan mendatang untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Meskipun demikian, RBI dalam rapat terakhirnya memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 5 persen, sembari menurunkan proyeksi inflasi tahun fiskal yang berakhir Maret 2026 dari 3,1 persen menjadi 2,6 persen.
Tidak ada urgensi untuk pemotongan suku bunga pada bulan Desember, ketika komite kebijakan moneter bertemu, karena pertumbuhan ekonomi masih tertahan dan dampak dari pemotongan suku bunga sebelumnya masih berlangsung, ujar Kepala Riset Ekonomi India di Standard Chartered, Anubhuti Sahay.
Penurunan inflasi dipicu oleh turunnya harga sejumlah komoditas utama, termasuk minyak dan lemak, sayur-sayuran, buah-buahan, telur, alas kaki, serta transportasi dan komunikasi.
Faktor lain yang turut menekan inflasi adalah penurunan tarif GST (Goods and Services Tax) dan efek dasar yang menguntungkan. Kondisi ini menjadi kabar baik bagi konsumen sekaligus memberikan ruang bagi RBI untuk mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan lanjutan demi menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan inflasi yang melandai dan konsumsi domestik yang mulai pulih, ekonomi India kini berada dalam posisi yang lebih kuat untuk menghadapi ketidakpastian global.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/05/05/294792947.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5411883/original/024776200_1763024628-1000151886.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446423/original/015831000_1765886069-Direktur_Utama_BRI_Hery_Gunardi-16_Desember_2025c.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4242618/original/081125200_1669641659-UMP_2023.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5202018/original/081952200_1745848757-8fe3048c-9730-4320-9de7-7387f3840566.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446432/original/065614100_1765886204-Direktur_Utama_BRI_Hery_Gunardi-16_Desember_2025d.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446492/original/020412600_1765893590-3ecc2be2-4056-40ac-bb43-e9ab9fc7e2aa.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443861/original/082644900_1765763357-e3713982-5a7c-4562-bcd0-14ce84dfc738.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427942/original/088106400_1764463850-IMG_8736.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5158570/original/067562500_1741665403-kosa-kata-bahasa-inggris-kata-kerja.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380861/original/054594700_1760436259-Wakil_Menteri_Keuangan__Wamenkeu__Suahasil_Nazara-1a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5376526/original/002811900_1760007161-sppg1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446498/original/070359100_1765893724-Menteri_Perhubungan_Dudy_Purwagandhi-16_Desember_2025b.jpg)