Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui industri dalam negeri merespons positif kiprah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Misalnya, rencana penanganan impor ilegal hingga peredaran rokok tidak resmi.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif menerangkan Menkeu Purbaya dinilai membawa angin segar bagi industri Tanah Air. Hal itu tercermin dari beberapa pernyataan Bendahara Negara baru tersebut.
BACA JUGA:Kemenperin Sebut Kinerja Industri Tembakau Moncer, Efek Purbaya?
BACA JUGA:Respons Purbaya, Kaget Tertawa Garuk-Garuk Kepala Ditarget Partai Politik: Ga Tertarik!
BACA JUGA:Tatapan Tajam Purbaya Lirik Data Airlangga, Minta Jawab Pertanyaan Wartawan Soal Pajak
Kami menilai pernyataan tersebut berpihak pada industri dalam negeri dan kami menilai bahwa itu juga mendapat respons positif dari (pelaku) industri dalam negeri, ungkap Febri dalam Konferensi Pers Indeks Kepercayaan Industri (IKI), di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Dia menerangkan, rencana memberantas penyelundupan atau impor ilegal misalnya yang turut direspons industri lokal. Baik itu impor ilegal tekstil maupun produk baja.
Itu sesuatu yang positif dan kami dukung itu akan melindungi industri dalam negeri atau industri lokal. Kalau penyelundupan impor ilegal itu diberantas, itu kami dukung, ujar dia.
Kerudung impor itu misalnya, itu juga melukai industri dalam negeri yang memproduksi kerudung itu. Seharusnya pasar domestik bisa dipasok industri kerudung dalam negeri, ini malah dibanjiri kerudung impor. Apalagi? Keramik, baja juga, Febri menambahkan.
Menkeu Purbaya Incar Pelabuhan
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan fokus pemerintah dalam memberantas praktik impor ilegal, termasuk pakaian bekas atau trifting adalah di pelabuhan dan titik masuk barang, tidak akan ke pasar.
“Saya nggak akan ke pasarnya. Saya cuma di pelabuhan saja. Nanti kalau suplai berkurang kan otomatis (barang ilegalnya) itu berkurang,” kata Purbaya saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Ia menilai, langkah paling efektif adalah menghentikan barang sebelum beredar di lapangan, bukan dengan menindak pedagang kecil di pasar.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5397856/original/067274200_1761818462-Juru_Bicara_Kemenperin__Febri_Hendri_Antoni_Arif.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/1522104/original/035498700_1488276143-Rupiah-Melemah-Tipis-Atas-Dolar1.jpg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/3337096/original/035251200_1609328704-20201230-Rupiah-Ditutup-Menguat-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5150595/original/014973300_1741079282-WhatsApp_Image_2025-03-04_at_13.56.35.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271752/original/024896400_1603102550-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5184178/original/018769500_1744269681-20250410-IHSG-AFP_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3571934/original/032700800_1631670774-15_SEPTEMBER_2021-BNIWhatsApp_Image_2021-09-15_at_08.42.53.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1245588/original/013481100_1464249756-satya.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398809/original/024023800_1761897556-1000140688.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398806/original/085623900_1761897492-1000140689.jpg)