Jakarta Anggota Komisi XII DPR RI Gandung Pardiman mengapresiasi langkah strategis Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang merestui ekspor listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) ke Singapura sebesar 3,4 gigawatt (GW).
Menurutnya, kebijakan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem energi bersih di kawasan.
Gandung menilai, restu ekspor listrik hijau tidak hanya akan memperluas pasar energi terbarukan, tetapi juga mendorong percepatan investasi di sektor hilir, seperti industri panel surya dan sistem penyimpanan energi (BESS). Ia menyebut, langkah ini akan membuka potensi ekonomi baru dengan nilai investasi mencapai US$30–50 miliar serta tambahan devisa negara sebesar US$4–6 miliar per tahun.
“Ini adalah terobosan penting. Kita tidak hanya bicara ekspor energi, tapi juga bagaimana kebijakan ini membawa efek berganda bagi pembangunan industri hijau di dalam negeri. Indonesia bisa menjadi pusat manufaktur energi bersih di Asia Tenggara,” ujar Gandung di Jakarta, Jumat (13/6).