Jakarta – Ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga bulan depan, tetapi posisi itu bisa menjadi rumit jika tekanan inflasi terus meningkat.
Harga emas meski tetap mendapat dukungan kuat, para analis mencatat setiap komplikasi dalam kebijakan moneter The Fed dapat membatasi potensi kenaikan logam mulia tersebut. Harga emasmenutup pekan di pertengahan kisaran jangka pendeknya; harga spot emas ditutup Jumat di level USD 3.371,23 per ons, naik 1% dibandingkan pekan lalu.
Dikutip dari Kitco.com, Senin (25/8/2025) sebagian besar kenaikan emas terjadi pada Jumat, setelah pidato Powell yang sangat ditunggu dalam simposium tahunan bank sentral Federal Reserve.
Powell menyoroti meningkatnya risiko ekonomi dari inflasi yang naik dan perlambatan aktivitas, tetapi tetap mencatat masih ada ruang untuk memangkas suku bunga.
Dengan kebijakan yang berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko dapat membenarkan penyesuaian sikap kebijakan kami, kata dia.
Ekonom menilai komentar Powell jelas mendukung pelonggaran pada September, tetapi hal itu tidak berarti The Fed akan siap memangkas suku bunga secara agresif hingga akhir tahun, meski pasar mengharapkan demikian.