Jakarta Pada tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran, Kementerian Perindustrian menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam membangun sektor manufaktur Indonesia. Sebagai pembina sektor yang bertanggung jawab terhadap produksi, Kemenperin telah melakukan langkah-langkah antisipatif melalui kebijakan dan program pemerintah yang memudahkan industri dalam negeri menghadapi tekanan global maupun domestik.
BACA JUGA:Punya 44 Kawasan Industri, Pengusaha Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tembus 8%
BACA JUGA:Industri Manufaktur Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Global
BACA JUGA:Trade Expo Indonesia Jadi Ajang Industri Lokal Tembus Pasar Global
“Selama satu tahun ini, sektor industri menghadapi berbagai tantangan, baik itu dari faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan industrialisasi dalam negeri guna mencapai ketangguhan ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Adapun tantangan yang dihadapi antara lain banjirnya produk impor murah, baik legal maupun ilegal, di pasar domestik. Selanjutnya, produk dari industri di Kawasan Berikat (KB) yang seharusnya untuk ekspor malah dijual di pasar dalam negeri.
Dinamika global juga turut mengguncang industri nasional. Perang Rusia–Ukraina dan konflik Iran–Israel memicu gangguan rantai pasok, lonjakan harga energi, serta perlambatan ekspor. Berikutnya, rantai pasok domestik juga terganggu akibat kebijakan kuota dan kenaikan harga gas industri.
Faktor lainnya adalah muncul tekanan terhadap kebijakan perlindungan industri nasional. Padahal, 80 persen produk manufaktur Indonesia dipasarkan di dalam negeri sehingga kebijakan proteksi penting untuk menjaga 19,6 juta tenaga kerja dan keberlanjutan investasi.
“Kami menindaklanjuti arahan Bapak Presiden dengan fokus pada empat hal, yaitu melindungi industri nasional dari tekanan impor, menjaga dan meningkatkan utilisasi produksi, melindungi pekerja serta investasi, serta memperkuat teknologi produksi untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan global,” ungkap Menperin.




:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)







:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387462/original/085469600_1761043907-Wakil_Ketua_Umum_Bidang_Perindustrian_Kadin_Saleh_Husin.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4886429/original/043431000_1720439697-image.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387411/original/076287600_1761040479-pan3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387538/original/059078600_1761049044-1000019068.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3337098/original/074187700_1609328705-20201230-Rupiah-Ditutup-Menguat-7.jpg)