Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan guyonan jenaka saat dalam Rapat Paripurna DPR ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR terkait program bantuan sosial (bansos) minyak goreng.
Sebelumnya, Ketua Banggar DPR Said Abdullah meminta tambahan kuota minyak goreng dari 1 liter menjadi 2 liter untuk setiap keluarga penerima manfaat. Menanggapi hal itu, Purbaya menantang Said untuk mengusulkan lebih banyak lagi.
Terus Pak Said minta 2 (liter) Saya challenge, yaudah kenapa 2 liter, 5 liter aja sekalian. Yang gak berani Pak Said rupanya. Jadi, jangan kesalahkan saya Pak Said bilang, kami gak berani, kata Purbaya dalam Rapat Paripurna DPR ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 di kantor DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Lebih lanjut, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa kendali anggaran ada di pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan.
Meski bernuansa guyonan, pernyataan Purbaya menyiratkan pesan serius tentang kewenangan pengelolaan APBN yang harus tetap berpijak pada kapasitas fiskal negara.
Tapi yang kurang komit Pak Said rupanya. Dia 5 (liter) gak berani, minta turun kedua. Untuk saya aneh, kan yang punya uang saya, harusnya dia (ketua banggar Said) oke, ujar Purbaya.