Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat ketahanan dan daya saing industri nasional melalui percepatan transformasi digital. Sejak diluncurkannya inisiatif Making Indonesia 4.0 pada 2018, pemerintah mendorong sektor industri untuk mengadopsi teknologi mutakhir guna meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing global.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci keberhasilan transformasi industri 4.0.
BACA JUGA:Kemenperin Siapkan Usulan Insentif untuk Perkuat Industri Otomotif
BACA JUGA:Kemenperin Ungkap 24 Perusahaan Terdampak Radiasi Cs-137, Simak Daftarnya
BACA JUGA:Indonesia Bakal Masuk 4 Besar Produsen Keramik Dunia, Ini Modalnya
“Keberhasilan implementasi industri 4.0 tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia serta kematangan proses bisnis,” ujar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu (15/11/2025).
Untuk mendukung percepatan industrial digitalization, Kemenperin mengembangkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) sebagai standar pengukuran kesiapan digital industri, serta membangun Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) sebagai pusat solusi satu pintu transformasi industri.
Salah satu bentuk akselerasi ini adalah kerja sama PIDI 4.0 dengan perusahaan global seperti Ericsson (Swedia), Qualcomm (Amerika Serikat), serta Kementerian Komunikasi dan Digital, melalui penyelenggaraan Hackathon 2025 bertema “Indonesia’s NextGen Digital Sprint with 5G and AI.”
Setelah sukses pada 2024, kompetisi kolaboratif ini kembali digelar dengan jangkauan lebih luas, melibatkan talenta muda, startup, dan pengembang untuk menciptakan prototipe berbasis teknologi 5G dan Artificial Intelligence (AI). Rangkaian kegiatan yang dimulai pada 18 September 2025 ini mencapai babak final pada 12–13 November 2025.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413746/original/087456400_1763193840-284e6933-948b-4b81-bb61-a9d96c532739.jpeg)

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3271750/original/055065600_1603102549-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-1.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/804918/original/013227900_1422934136-Ilustrasi-Pajak-150203-2-andri.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4226120/original/052852800_1668423876-Mark_Cuban_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3324618/original/083189900_1608026626-20201215-Harga-emas-terus-turun-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)